Tugas Kelompok Bukan Ajang Pencitraan: Tentang Tanggung Jawab yang Hilang
Selasa, 20 Mei 2025 19:40 WIB
Sebuah refleksi tentang kerja kelompok bukan soal siapa yang paling sibuk saat presentasi, tapi soal tanggung jawab.
***
Kerja kelompok seharusnya menjadi kesempatan untuk bekerja sama, saat di mana kita bisa belajar bersama, berbagi tugas, dan membangun rasa tanggung jawab bersama. Namun, seringkali kerja kelompok malah berubah menjadi drama: ada yang hanya diam, ada yang tidak peduli, dan ada juga yang tiba-tiba 'aktif' hanya saat presentasi. Yang lebih parah lagi, mereka yang paling sedikit berkontribusi justru ingin terlihat paling dominan di akhir.
Sebagai mahasiswa yang hampir setiap semester menghadapi tugas kelompok, aku sering melihat pola yang sama: satu atau dua orang yang serius bekerja, sementara yang lainnya entah ke mana. Ini bukan hanya menjengkelkan, tetapi juga menunjukkan kurangnya etika dan tanggung jawab dalam bekerja sama.
Jangan Sepelekan Tugas, Terutama Teman yang Rajin
Beberapa orang cenderung menyepelekan tugas kelompok, terutama jika mereka tahu ada anggota yang rajin. Mereka dengan santai melepaskan tanggung jawab, seolah yakin kelompoknya akan baik-baik saja karena ada yang bisa diandalkan. Ini merupakan bentuk ketidakadilan yang sering diabaikan: membebani teman yang rajin hanya karena mereka dianggap pasti bisa. Padahal, kerja kelompok bukan hanya tentang siapa yang paling pintar atau tercepat, tetapi tentang bagaimana semua anggota saling mendukung. Jangan sampai kerja sama berubah menjadi beban satu pihak.
Setiap Kontribusi Sangat Berarti, Sekecil Apapun Itu
Tidak semua orang langsung paham isi tugas, dan itu wajar. Namun, ketidakpahaman bukan alasan untuk tidak berusaha. Setiap kontribusi, sekecil apapun, sangat berharga. Jika ada yang belum dipahami, jangan ragu untuk bertanya. Jika masih merasa bingung, usahakan untuk mencari informasi sendiri terlebih dahulu sebelum mengandalkan orang lain. Inisiatif adalah tanda bahwa seseorang peduli. Ketika semua orang punya semangat untuk belajar dan berpartisipasi, beban kerja akan terasa lebih ringan dan hasilnya pun akan lebih maksimal.
Diskusi Itu Dua Arah: Berani Bicara, Berani Mendengar
Masalah lain yang sering terjadi adalah anggota kelompok yang pasif dalam diskusi. Mereka hadir secara fisik, tetapi tidak memberikan kontribusi ide atau pendapat. Padahal, untuk menciptakan diskusi yang sehat, partisipasi dari semua anggota sangatlah penting. Bahkan pendapat yang sederhana bisa membuka wawasan baru. Di sisi lain, ada juga anggota yang terlalu mendominasi, memaksakan ide mereka dan mengabaikan suara orang lain. Sikap seperti ini juga merugikan karena dapat mengurangi semangat kerja sama dan menciptakan ketidaknyamanan. Mendengarkan pendapat orang lain adalah bagian penting dalam membangun kerja sama yang baik.
Kerjakan Dengan Baik, Bukan Sekadar Selesai
Setelah pembagian tugas, tanggung jawab pun muncul. Sayangnya, ada saja yang mengerjakan dengan asal-asalan. Tidak dicek ulang dan tidak diperhatikan kualitasnya. Padahal, satu bagian yang kurang baik bisa merusak keseluruhan hasil. Ketika setiap individu berkomitmen untuk mengerjakan tugasnya dengan baik, kita tidak hanya membangun hasil yang bagus, tetapi juga menunjukkan penghargaan terhadap usaha teman sekelompok.
Pada akhirnya, tugas kelompok bukan sekadar urusan nilai atau kelulusan. Ini mencerminkan etika kerja dan sikap kolaboratif kita sebagai individu. Jika kita terus mengandalkan pencitraan dan menghindari kontribusi nyata, kita sedang membangun kebiasaan buruk yang bisa terbawa ke dunia kerja nanti.
Bekerja sama memang tidak mudah, tetapi ini adalah keterampilan penting yang perlu dilatih sejak dini. Dengan rasa tanggung jawab, empati, dan kesadaran bahwa keberhasilan kelompok adalah hasil dari usaha bersama, bukan hanya satu atau dua orang.

Mahasiswa Hubungan Internasional
0 Pengikut

Tugas Kelompok Bukan Ajang Pencitraan: Tentang Tanggung Jawab yang Hilang
Selasa, 20 Mei 2025 19:40 WIB
Bukan Fotografer, Cuma Teman yang Suka Jepret Pakai HP
Selasa, 20 Mei 2025 08:56 WIBArtikel Terpopuler